Kulangkahkan kakiku keluar dari ruang
kelas yang terasa sangat lama dan membosankan. Sang dosen berkata bahwa minggu
depan ujian, teman di depanku berkata padaku besok kerja kelompok, teman di
samping kananku berkata lusa malam mengerjakan tugas di sebuah kafe, teman di
samping kiriku berkata nanti sore rapat himpunan mahasiswa dan teman di
belakangku berkata nanti malam latihan marching
band. Astaga!
Janji-janji
rencana kegiatan seperti itu terkadang datang di waktu yang bersamaan. Membuat
pusing bukan? Tentu. Harus booking
hari ini tidak boleh ada kegiatan selain ini, hari itu tidak boleh selain itu,
harus mencari hari lain serta membagi waktu dengan bijak. Lalu bagaimana
caranya agar kita tetap dapat menjalankan semua kegiatan sesuai dengan rencana?
Bagi
kalian yang sudah terbiasa menuliskan rencana-rencana kegiatan dalam sebuah
buku tentunya itu hal yang mudah. Namun, untuk pelajar atau mahasiswa seperti
aku yang pemalas tentunya ini hal yang rumit. Setelah berselancar di youtube,
aku menemukan apa yang dinamakan “Planner”
Apa
sih Planner itu? Planner
berasal dari kata plan yang berarti
rencana, sedangkan tambahan –er berarti
pembuat rencana. Nah, planner ini bentuknya berupa buku agenda,
bisa harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Di mana kita bisa membeli planner? Ngapain nanya,
jelas-jelas di toko stationary.
Haruskah membeli? Big no! Kita bisa
membuat sendiri di buku note biasa
atau pun mencetak template planner yang berceceran di pinterest.
Planner
Harian
Membuat planner harian dibutuhkan tingkat kerajinan level dewa Zeus.
Tentunya kita harus menulis rencana untuk sehari ke depan setiap hari. Sebaiknya,
kita menulis planner harian pada
malam hari sebelum tidur. Dalam planner harian,
kita bisa menuliskan beberapa hal berikut.
- To do list yaitu hal-hal yang harus dilakukan untuk sehari
ke depan. Misalnya kuliah, sarapan, mengumpulkan tugas A, makan siang, pergi ke
rumah teman, membersihkan kamar, merapikan catatan, makan malam, tidur.
- To buy list yaitu hal-hal yang harus dibeli, ini
bersifat kondisional sesuai kebutuhan. Misalnya membeli snacks, membeli buku A, membeli sabun, sampo, pasta gigi yang habis,
dll.
Planner Mingguan
Dalam planner mingguan, biasanya ditulis di awal minggu yaitu Minggu
malam atau malam Senin. Isinya adalah sebagai berikut.
- Rencana kegiatan selama seminggu ke
depan. Misalnya rapat, latihan marching
band, meet up, kerja kelompok,
mengerjakan tugas individual, jalan-jalan, dll.
- Anggaran uang selama seminggu ke
depan. Bagi yang mendapatkan jatah uang sakunya setiap minggu, kita bisa
merencanakan anggaran yang akan kita keluarkan untuk seminggu ke depan.
Misalnya untuk memfotokopi tugas tertentu, membeli makanan, iuran-iuran, dll.
Planner Bulanan
Dalam planner bulanan, tentu kita memulai menulisnya dari setiap tanggal
1 atau tanggal akhir bulan sebelumnya. Tak jauh beda dengan planner mingguan, kita bisa menuliskan
rencana kegiatan serta anggaran uang selama sebulan ke depan.
Untuk anggaran uang, kita bisa
menuliskan anggaran untuk belanja bulanan, membeli kuota internet, membeli baju
atau sesuatu yang kita inginkan, dll.
Di planner bulanan juga bisa dituliskan moment-moment penting, tanggal-tanggal penting seperti tanggal jadian,
tanggal ulang tahun, hari saat pulang kampung, acara besar, dll.
Planner Tahunan
Dalam planner tahunan, kita bisa menuliskan secara lebih mendasar lagi
seperti apa saja goals dan harapan kita
untuk setahun ke depan. Misalnya seperti lebih rajin menabung, lebih rajin
belajar dengan studyblr, lebih sering menulis, lebih sering membaca, lebih taat
ibadah, lebih patuh dengan orang tua, dll.
Kita dapat menuliskan 10 wish list / bucket list untuk setahun ke depan seperti
mencapai nilai atau IPK tinggi, menjadi best
player di marching band, berhasil
menabung sebanyak sekian rupiah, berhasil mendapat pekerjaan sampingan dengan
gaji yang lumayan, dll.
Nah,
itu dia cara-cara kita me-manage
rencana-rencana yang memusingkan otak dengan menggunakan planner. Dalam menyusun rencana ini, kita harus memperhatikan
prioritas, mana yang lebih penting, lebih worth
it untuk dilakukan. Selain merencanakan kegiatan, kita juga harus pintar membagi
waktu untuk istirahat, karena tubuh dan otak kita sangat butuh istirahat yang
cukup.
Well,
setidaknya kita harus pintar me-manage
waktu untuk kegiatan kuliah dan belajar, organisasi-organisasi,
bersenang-senang, dan istirahat. Jika kita menggunakan seluruh waktu untuk
kuliah/sekolah, organisasi kita akan terbengkalai dan otak kita akan lelah juga
stres. Begitu juga jika kita menggunakan seluruh waktu untuk kegiatan
organisasi, tentunya nilai kita akan hancur, tubuh kita juga dipaksa untuk
kuat. All should be balance.
Menutup bahasan tentang planner, kita sebenarnya bisa menghias planner agar terlihat menarik, menyenangkan dan tak membosankan. Bagaimana caranya? Nantikan di tulisan selanjutnya! (Saffanaty Zulfa)